watch sexy videos at nza-vids!
WWW.CERITAINDO.SEXTGEM.COM

Find us On Facebook and Twitter
facebook.jpg | twitter.jpg

KENIKMATAN DIBIS KOTA

Nama saya Florence Kim, saya adalah warga
Indonesia keturunan Korea yang sekarang sedang
berada di Italy untuk tujuan bisnis dan saya
sering sekali membaca 17Tahun.com hingga saya
menjadi sangat basah. Saya mempunyai pacar
bernama Erick, seorang warga Roma, tapi
sekarang saya tidak menceritakan pengalaman
saya bersama Erick.
Pagi itu, kami makan pagi berdua sambil ngobrol-
ngobrol ringan. Erick ada meeting dengan factory
jam 11 pagi, jadi saya mungkin menghabiskan
waktu dengan jalan-jalan sendiri, tapi tidak
masalah soalnya saya sudah terbiasa kemana-
mana sendiri. So, setelah cium perpisahan
dengan Erick, saya mulai berbenah diri.
Pagi itu udara summer kebetulan sangat indah
buat jalan-jalan. Saya memakai skirt-dress katun
pendek, sekitar 10 cm di atas lutut, motif floral,
dengan canvas-shoes di padukan dengan straw
hat yang saya beli di Yogyakarta. Sip deh,
komentar saya setelah mengecek sekali lagi di
cermin. Baju ini bagus juga, leher bajunya yang
berbentuk kotak, low cut memperlihatkan dada
saya yang putih dan berukuran 36B.
Waktu saya turun dari kamar, melewati lobby
yang crowded, saya sempat merasa tatapan
mata yang tertuju pada saya, apa karena saya
manis atau jarang kali ngeliat cewek Asia, tapi
lumayanlah buat tambah PD.
Saya berjalan-jalan menyusuri jalan kecil di
samping hotel. Tidak lama kemudian saya sudah
berada di tengah toko-toko dan kafe-kafe kecil.
Mungkin daerah pasar kali, soalnya saya baru
pertama kali berada di Roma. Entah bagaimana
melukiskan perasaan kalau kita berada di tengah-
tengah kota yang ramai tapi semuanya asing buat
kita. Something scary tapi agak menggoda karena
banyak hal yang baru, seperti tampang cowok-
cowok Italy yang lagi cofee break dengan baju
kantor yang rapi. Kulit mereka yang kecoklatan,
dagu yang keras dan mantap plus itu lho.. sisa
cukuran yang masih kebiru-biruan bikin gemes
pengen ngelus dech, juga perasaan mau nyobain
bagaimana rasanya bercinta dengan mereka.
So, saya berjalan santai dengan pikiran yang
bercampur aduk. Akhirnya saya berhenti di
depan bus station, kemudian setelah saya pelajari
rute di map saya, saya mau pergi ke Via Condotti.
yah, buat window shopping.
Waktu saya naik ke bus tersebut, bus-nya
lumayan padat, tapi tidak seperti di Jakarta sampai
bergelantungan di pintu. Paling lorong bus itu
penuh orang berdiri sambil berpegangan di pipa
besi. Saya juga tidak menemukan tempat duduk
jadi saya pilih tempat yang kelihatan agak kosong
sambil berpegangan di pipa juga. Kemudian bus-
nya melaju.
Saat menit-menit pertama, saya melihat-lihat
sekeliling sambil bus itu melaju. Saya merasakan
angin bertiup menerpa wajah dan bermain
dengan rambut saya yang lurus sebahu. Waktu
bus itu berbelok, saya merasa ada sentuhan
ringan di paha saya.. kaget, saya melihat sekeliling
tapi tidak ada yang ganjil. Saya melihat orang-
orang sedang bercakap-cakap dan tidak ada yang
mencurigakan. Saya mulai merasa ganjil karena
keasingan saya di tengah-tengah bahasa mereka.
Karena tidak menemukan sesuatu yang aneh,
saya pikir itu mungkin ketidaksengajaan, lalu saya
kembali memandang lurus ke depan. Tapi tidak
lama kemudian, tangan itu kembali lagi dan kali ini
mengelus pantat saya dengan pelan. Saya
menoleh mencari siapa tapi lagi-lagi tidak ada
yang saya dapati. Lalu bus berhenti, masuk lagi
segerombolan orang sehingga saya makin
terhimpit. Saya pikir kalau sudah begini tidak
mungkin lagi orang itu berani pegang-pegang,
tapi dugaan saya salah karena tidak lama
kemudian saya mulai merasakan tangannya di
belakang lutut saya, bergerak naik ke atas paha
saya. Terus terang saya terangsang sekali karena
bagian tengah agak ke belakang dari lutut ke paha
itu salah satu daerah sensitif saya.
Antara perasaan gundah, mungkin sungkan siapa
tahu ada yang memperhatikan, tapi juga mulai
terangsang jadi saya diamkan saja. Karena tidak
ada yang bisa saya lakukan di tengah kepadatan
bus dan pikir saya, toh dia cuma bisa pegang-
pegang, lagi pula saya melihat di sekitar saya itu
banyak cowok-cowok berpakaian rapi yang
mungkin mau makan siang. So, insting iseng dan
cuek plus pengen tahu saya lebih kuat daripada
perasaan malu. Saya ingin tahu sejauh mana
tangan orang tersebut bereaksi dan juga ngapain
malu, nggak ada yang kenal saya ini, lagian
cowok-cowok yang dekat saya cakep-cakep.
Mungkin karena saya diam saja, tangan itu mulai
berani bergerak perlahan terus ke bagian atas
paha tengah saya. Saya semakin grogi. Sambil
menahan rasa nikmat yang mulai menjalar dari
paha, saya gigit bibir saya, karena takut saya nanti
bersuara (karena kebiasaan saya suka berisik).
Saya mencoba untuk menyatukan kaki saya
supaya tangannya tidak bisa menggerayang ke
atas lagi tapi tidak bisa, karena bus itu bergoyang-
goyang, yang membuat badan saya jadi limbung
sehingga kaki saya harus agak direnggangkan
supaya bisa berdiri dengan stabil.
Diantara perasaan nikmat plus tegang, tangan itu
semakin berani kali ini dia maju ke atas, menuju
ke celana dalam saya. Tangannya mulai
membuat lingkaran-lingkaran kecil tepat di daerah
sekitar lekukan pantat saya sebelah bawah dan di
atas vagina saya yang tertutup celana dalam.
Wow, makin terangsang plus grogi deh. Kali ini
saya agak melenguh sedikit tapi tidak
mengundang perhatian penumpang sebelah
saya, mungkin mereka pikir saya kecapekan
berdiri kali. Tapi si pemilik tangan ini makin berani
setelah mendengar desahan saya. Dia mulai
menyisipkan jemarinya ke dalam celana dalam
saya yang mini itu. Tidak sulit karena mini, dia
bisa merasakan daerah itu mulai basah karena
ulahnya. Sungguh sulit untuk melukiskan
perasaan saya saat itu.. mungkin pembaca bisa
coba untuk membayangkan posisi saya di daerah
yang asing dan baru.
Karena dapat angin merasakan kebasahan saya,
dia mulai berani membuka bibir kemaluan saya
dan memainkan jemarinya di antara kedua bibir
itu sambil sesekali melingkar-lingkar di clitoris
saya. Aduh, pembaca sungguh nikmat rasanya.
Saking tidak kuat menahannya saya rapatkan lagi
paha saya. Lalu dengan tiba-tiba saya mencoba
untuk menjebak tangannya di antara paha saya,
tapi refleksnya sangat bagus sehingga dia sempat
lolos waktu itu. Lumayanlah pikir saya untuk
catch my breath again. Jantung saya berdegup
sangat kencang sampai-sampai saya takut
kedengaran sama yang lain. Kaki saya yang mulai
lemas sehingga saya sedikit bersandar di kursi
yang terdekat.
Tapi tidak lama tangan itu kembali lagi kali ini saya
merasa sesuatu yang dingin di celah paha saya
yang nantinya saya sadar mungkin itu gunting or
what and how? Karena berikutnya celana dalam
saya sudah robek terbelah dua. Tangannya
semakin berani beroperasi di antara kedua bibir
vagina saya melingkar-lingkar dan mulai nenekan
perlahan. Pelan namun mesra. Kemudian saya
mulai merasa jarinya membuka kedua bibir
kemaluan saya dan mulai memasukkan dua buah
jarinya ke dalam vagina saya keluar masuk
sambil digesekkan ke daerah clitoris saya. Saya
terpana karena tidak menyangka dia seberani itu
tapi tak kuasa untuk bertindak. Kaki saya mulai
lemas lagi mungkin karena kenikmatan yang
dihasilkan oleh gerakan jemarinya.
Saya terpaku oleh rasa itu, diam tak bergerak
hanya bisa menikmati sambil kuat-kuat menggigit
bibir menahan nikmat itu. Perasaan yang tak
tertahankan itu membuat saya diam-diam
berimajinasi bagaimana rasanya kalau penis yang
ada di dalam vagina saya. Dalam diam saya
sangat menikmati gerakan tangannya. Saya
sudah sangat basah sekarang. Saya kuatir nanti
terdengar bunyi seperti clep.. clep.. Saya berdiri
setengah bersandar di situ antara perasaan grogi
takut ketahuan tapi saya berdiri diam di situ tidak
bergerak sambil menikmati permainan
tangannya.
Tangan itu tidak berhenti juga mungkin dia dapat
merasakan gerakan dinding vagina saya yang
makin intense. Saya merasa saya hampir
orgasme. Akhirnya tiba-tiba seperti gelombang
saya merasakan suatu perasaan yang sangat
hebat, mungkin saya orgasme seperti dalam
sedetik itu saya berada di suatu tempat yang
terang sekali.. sendirian. Untung saya masih bisa
menahan tidak menjerit walau susah sekali dan
bibir saya terasa sakit karena saya gigit keras
sekali. Rasanya berdarah sedikit karena ada rasa
besi dalam mulut saya.
Setelah itu, saya kembali bisa merasakan
kehadiran orang-orang di sekitar dan membuka
mata memandang jalan. Sambil menarik nafas
panjang saya berdiri tegak. Saya rapatkan kaki
saya, dan seperti semula, tangan itu sudah tidak
ada. Saya lihat sekeliling, ada beberapa mata yang
memandang saya dengan shock tetapi saya cuek
saja. Saya berbalik memandang jalan kembali dan
melihat ke jam tangan saya. Well, semua itu
terjadi hanya dalam 10 menit.
Di depan saya melihat ada bus station. Saya cepat
melewati orang-orang menuju pintu lalu saya
turun. Setelah saya memijakkan kaki saya di
tanah, saya pandangi lagi bus yang mulai
bergerak maju tapi ada suatu gerakan yang
menarik perhatian saya. Ternyata ada seorang
cowok berkemeja biru, berambut coklat tua dan
berumur sekitar 30 tahun mengangkat tangan
dan memberi salute kecil pada saya seperti gaya
militer di dekat kening itu lho. Dia tersenyum
(jujur saja, dia memang ganteng. Kalau dia
mendekati saya di sebuah café mungkin saya
juga tertarik oleh tampang Italy-nya yang rough
but nice itu) Tak sadar, saya pun tersenyum balik.
Begitulah pembaca. Saya mulai melihat sekeliling,
ternyata saya sudah satu blok di dekat Via
Condotti. Saya mulai berjalan sambil masih
tersenyum simpul oleh pengalaman tadi.
Pengalaman itu adalah salah satu starter yang
membuat saya mulai suka melakukan hal-hal
tersebut di tempat umum bahkan di Jakarta
mungkin karena adrenalin yang berpacu sangat
cepat kalau kita tahu kita di tempat umum
membuat saya selalu ketagihan.
Wow, Masih begitu perasaan saya kalau
mengingat kejadian itu, seperti saya menulis
sekarang ini, vagina saya sudah basah. Tinggal
menunggu nanti sore selesai jam kantor. Saya
akan bertemu Erick, may be Erick can help me
now.


Adult | GO HOME | Exit
1/1651
U-ON

inc Powered by Xtgem.com